Apakah Sobat Travel Sudah Tahu?
Halo Sobat Travel, kali ini kita akan membahas tentang travel bubble, sebuah konsep baru yang mulai banyak digunakan oleh beberapa negara di dunia selama pandemi COVID-19. Konsep ini diharapkan bisa memulihkan industri pariwisata yang terdampak cukup besar akibat pandemi. Apa itu travel bubble? Mari simak penjelasan di bawah ini.
Apa Itu Travel Bubble?
Travel bubble merupakan sebuah konsep kerja sama antara dua atau beberapa negara dalam memfasilitasi perjalanan wisata internasional di tengah pandemi COVID-19. Dalam konsep ini, perjalanan wisata hanya dibolehkan antara negara-negara yang sudah memenuhi beberapa kriteria, seperti tingkat kasus COVID-19 yang rendah dan memiliki protokol kesehatan yang ketat.
Travel bubble bisa juga disebut sebagai “corona corridors” atau “travel bridges”. Konsep ini diterapkan sebagai alternatif dari lockdown total atau pembatasan perjalanan internasional yang berlaku di banyak negara di dunia.
Bagaimana Cara Kerjanya?
Pada dasarnya, travel bubble hanya membolehkan orang-orang dari negara-negara tertentu untuk melakukan perjalanan wisata ke negara lain yang termasuk dalam daftar travel bubble tersebut. Namun, perjalanan ini tidak sembarang bisa dilakukan. Ada beberapa persyaratan dan protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama perjalanan, seperti tes COVID-19, karantina mandiri, atau pembatasan perjalanan ke beberapa wilayah tertentu di negara tujuan.
Travel bubble juga memberikan kontrol yang lebih ketat bagi negara-negara yang terlibat untuk mengawasi kondisi kesehatan para pelancong, sehingga risiko penyebaran virus bisa diminimalisir. Dalam travel bubble, negara-negara akan saling bekerja sama untuk melakukan tracing dan tracking terhadap para pelancong yang melakukan perjalanan.
Kelebihan Travel Bubble
Kekurangan Travel Bubble
Informasi Lengkap tentang Travel Bubble Adalah
Definisi | Kerja sama antara dua atau beberapa negara dalam memfasilitasi perjalanan wisata internasional di tengah pandemi COVID-19. |
---|---|
Cara Kerja | Perjalanan wisata hanya dibolehkan antara negara-negara yang sudah memenuhi beberapa kriteria, seperti tingkat kasus COVID-19 yang rendah dan memiliki protokol kesehatan yang ketat. |
Persyaratan | Tes COVID-19, karantina mandiri, atau pembatasan perjalanan ke beberapa wilayah tertentu di negara tujuan. |
Kelebihan | Pemulihan industri pariwisata, pembatasan perjalanan yang lebih terkontrol, peningkatan kepercayaan para pelancong, meningkatkan kerja sama internasional. |
Kekurangan | Belum banyak negara yang menerapkan, biaya yang lebih mahal, risiko penyebaran virus masih ada. |
FAQ tentang Travel Bubble Adalah
1. Apa bedanya travel bubble dengan perjalanan wisata biasa?
Travel bubble memiliki beberapa persyaratan dan protokol kesehatan yang harus dipatuhi selama perjalanan, seperti tes COVID-19, karantina mandiri, atau pembatasan perjalanan ke beberapa wilayah tertentu di negara tujuan. Sedangkan perjalanan wisata biasa tidak memiliki persyaratan tersebut.
2. Apa saja negara yang sudah menerapkan travel bubble?
Beberapa negara yang sudah menerapkan travel bubble antara lain: Singapura, Australia, Selandia Baru, dan beberapa negara di Eropa.
3. Apakah travel bubble hanya berlaku untuk perjalanan wisata?
Ya, travel bubble hanya berlaku untuk perjalanan wisata saja.
4. Bagaimana cara negara-negara memilih negara mana saja yang termasuk dalam travel bubble?
Negara-negara yang termasuk dalam travel bubble dipilih berdasarkan beberapa kriteria, seperti tingkat kasus COVID-19 yang rendah dan memiliki protokol kesehatan yang ketat.
5. Apakah travel bubble bisa berubah-ubah tergantung situasi pandemi di masing-masing negara?
Ya, travel bubble bisa berubah-ubah tergantung situasi pandemi di masing-masing negara. Jika terjadi peningkatan kasus COVID-19, maka travel bubble bisa ditunda atau dibatalkan.
6. Berapa lama travel bubble berlaku?
Tidak ada batasan waktu yang pasti untuk travel bubble. Namun, travel bubble bisa berhenti berlaku jika terjadi peningkatan kasus COVID-19 atau ada perubahan situasi pandemi.
7. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi selama perjalanan wisata dalam travel bubble?
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi selama perjalanan wisata dalam travel bubble, seperti tes COVID-19, karantina mandiri, atau pembatasan perjalanan ke beberapa wilayah tertentu di negara tujuan.
8. Apakah travel bubble hanya diadakan antara negara yang sudah terbuka penuh?
Tidak selalu. Beberapa negara yang menerapkan travel bubble memang sudah terbuka penuh, namun ada juga yang masih dalam tahap pembukaan secara bertahap.
9. Apakah travel bubble memungkinkan wisatawan untuk bepergian ke beberapa negara sekaligus?
Tidak semua travel bubble memungkinkan wisatawan untuk bepergian ke beberapa negara sekaligus. Ada juga travel bubble yang hanya membolehkan wisatawan untuk melakukan perjalanan ke satu negara saja.
10. Apa saja dokumen yang harus disiapkan saat melakukan perjalanan wisata dalam travel bubble?
Dokumen yang harus disiapkan saat melakukan perjalanan wisata dalam travel bubble antara lain: paspor, tiket perjalanan, surat tes COVID-19, dan surat karantina mandiri (jika diperlukan).
11. Apakah travel bubble bisa menjadi solusi jangka panjang untuk pemulihan industri pariwisata?
Belum bisa dipastikan. Travel bubble masih tergolong baru dan belum banyak negara yang menerapkannya. Selain itu, perjalanan wisata internasional masih terbilang sulit untuk dilakukan di masa pandemi ini.
12. Bagaimana cara negara-negara mengawasi kondisi kesehatan para pelancong dalam travel bubble?
Negara-negara akan saling bekerja sama untuk melakukan tracing dan tracking terhadap para pelancong yang melakukan perjalanan. Selain itu, pelancong juga harus mematuhi beberapa protokol kesehatan selama perjalanan, seperti tes COVID-19 dan karantina mandiri.
13. Apakah travel bubble aman?
Travel bubble memberikan kontrol yang lebih ketat bagi negara-negara yang terlibat dalam mengawasi kondisi kesehatan para pelancong. Namun, risiko penyebaran virus masih tetap ada.
Kesimpulan
Travel bubble adalah sebuah konsep kerja sama antara dua atau beberapa negara dalam memfasilitasi perjalanan wisata internasional di tengah pandemi COVID-19. Konsep ini memiliki beberapa kelebihan, seperti pemulihan industri pariwisata, pembatasan perjalanan yang lebih terkontrol, peningkatan kepercayaan para pelancong, dan meningkatkan kerja sama internasional. Namun, travel bubble juga memiliki beberapa kekurangan, seperti belum banyak negara yang menerapkan, biaya yang lebih mahal, dan risiko penyebaran virus.
Sobat Travel, sebagai wisatawan yang cerdas, penting bagi kita untuk mempertimbangkan dengan matang apakah travel bubble adalah pilihan yang tepat untuk kita dalam melakukan perjalanan wisata internasional. Selalu perhatikan protokol kesehatan yang berlaku dan jangan lupa selalu menjaga kesehatan dan keamanan selama perjalanan.
Disclaimer
Artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai travel bubble sebagai alternatif dalam melakukan perjalanan wisata internasional di tengah pandemi COVID-19. Setiap pembaca diharapkan menggunakan informasi ini dengan bijak dan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di masing-masing negara. Penulis tidak bertanggung jawab atas segala kesalahan atau kerugian yang mungkin terjadi akibat penggunaan informasi yang disajikan dalam artikel ini.